Manusia adalah makhluk sosial, berbicara dan
berinteraksi sesama manusia adalah : sudah menajdi kebutuhan yang tak
terhindarkan maka, terciptalah sebuah nama “ KOMUNIKASI “.
Dalam
berkomunikasi ada orang yang marah-marah harus berteriak pada saat bebicara,
Padahal secara fisik jarak mereka berdekatan.
Tahukah
Anda kenapa itu bisa terjadi ?
Penyebabnya
adalah karena jarak hati merekalah sebenarnya yang jauh, sehingga mereka
berfikir harus berbicara dengan nada keras agar lawan bicaranya bisa memahami
apa yang diinginkan.
Beda dengan
yang tadi, coba kita perhatikan bagaimana berkomunikasi dua orang yang saling
mencintai.
Mereka
tidak perlu berteriak, cukup berbicara dengan nada yang normal. Dan bahkan
tanpa mengeluarkan kata-katapun hanya dengan pandangan mata saja, apa yang
mereka inginka sudah dipahami.
KENAPA
ITU BISA TERJADI ?
Itu semua
terjadi karena ketika orang saling mencintai, JARAK HATI MEREKA BEGITU
DEKAT, sehingga mereka yakin tanpa mengeluarkan suara pun, pesan komunikasi
sudah bisa dimengerti. Bahkan ketika jarak fisik begitu jauh, mereka akan
merasa dekat.
Tak akan
jarak pemisah yang menghalangi keduanyauntuk saling menyapa dan berbagi rasa.
Kita tak
perlu memaksakan orang untuk memahami apa yang kita bicarakan. Karena yang
terpenting adalah dari mana kata-kata itu berasal. Jika kata-kata itu berasal
dari hati, maka hatilah yang menerimanya. Dan kita mesti ingat kalau
kata-kata yang keluar dari mulut ini bukanlah segala-galanya, Ada saatnya kita
menyampaikan pesan lewat mata dan perilaku kita.
Bukankah
mata itu jendela hati & perilaku itu cerminan hati ?
INGATlah……
Bahwa luka karena tersayat pisau bisa disembuhkan & Luka di hati
karena tersayat kata-kata yang terucap sulit disembuhkan (bisa dibawa mati).
Dizaman
IT (Informasi Teknologi) sekarang ini social media sangat-sangat canggih, mulai
dari permainan, kemudian komunikasi memakai handphone, E_mail, Facebook,
Twittwr, SMS dll.
Dimana
sebuah Ide, ucapan dan pesan dalam waktu yang singkat dan cepat
dapat tersampaikan kebanyak orang.
(Apalagi
ucapan tersebut bersifat menghasut/menghujat/tidak pada tempatnya).
ADA…
pepatah mengatakan sedikit bicara banyak bekerja sudah waktunya
diterapkan. DAN dampak dari sedikit bicara banyak bekerja dizaman IT ini
adalah “ KEEGOISAN “.
HIDUP bagaikan
tidak memerlukan ORANG lain karena setiap
hari hanya berbicara dan berkomunikasi dgengan
MESIN, apalagi dengan kawan berjauhan bicara/menjawabnya juga
memakai mesin.
CERITA
TEMPO DOELOE…………
Sewaktu
kita kecil doeloe sebuta aja zaman agraris dan Industri, sebelum kita mengenal
zaman teknologi seperti sekarang ini, segala macam permainan dulu memakai fisik
dan mulut seperti permainan : petak umpet, mobil-mobilan pakai buah jeruk bali,
main bola pakai serabut kelapa yang digulung dll. Dan kita bisa lihat
kemudian bandingkan daya tahan anak sekarang dengan anak tahun tujuh puluhan,
sangat jauh berbeda. Katanya menurut penelitian anak-anak sekarang mudah
mengeluh dan tidak mempunyai daya juang yang kuat ketika mendapat masalah.
(benar dan salah mari kita kembalikan kediri sendiri).
Kemudian…. Apa Penyebabnya ?
Menurut
penelitian yang dilakukan penyebabnya adalah anak-anak zaman sekarang yang
dihadapi adalah MESIN sedangkan anak-anak angkatan tujuh puluhan yang dihadapi
adalah anak-anak SEBAYANYA , yang mana permainannya sudah mengajarkan kerjasama
yang memakai rasa.
HATI
adalah pusatnya rasa simpati dan empati secara tidak langsung permaianan
anak angkatan tahun tujuh puluhan melatih mereka berkomunikasi dengan HATI
sehingga bisa merasakan KESENANGAN dan PENDERITAAN orang lain, disini IT bukan
berarti mematikan HATI.
Jika
anda melatih komunikasi dengan HATI pasti anda bisa merasakan KESENANGAN dan
PENDERITAAN orang lain.
SIAPA YANG BEREMPATI PASTI ORANG LAIN AKAN BERSIMPATI.
Selanjutnya… Bagaimana cara melatih komunikasi memakai HATI ?
Sebenarnya
cara melatihnya cukup mudah yakni : Hiduplah sederhana dan bergaulah dengan
orang yang taat bereligi (landasan hidupnya bukan materi) Bukankah Religi itu
menajamkan HATI sedangan materi itu menumpulkan HATI.
IT
akan mematikan hati kalau tidak diimbangi denga tali persaudaraan karena
apabila berhubungan langsung dengan sesame yang punya hati pasti hati menjadi
hidup. Yang paling IDEAL adalah mengikuti perkembangan IT sekaligus
mengembangkan tali persaudaraan sehingga membawa hasil yang OPTIMAL.
Dan
paling penting perlu diingat adalah akan sifat-sifat manusia yang dapat merusak
HATI yaitu :
Kikir yang dituruti.
Hawa napsu yang diikuti dan
Sifat mengagumi dir sendiri yang berlebihan (Sombong).
Sederhana itu adalah sumber kekayaan, sederhana itu energi selalu
bertindak dengan perhitungan tepat guna dan waktu.
Berkomunikasi
dengan hati dengan pola sangat sederhana sangat mudah dan Indah.
Logikanya
Sebelum Anda melangkah melakukan sesuatu, tanyakan ke dalam hati Anda apakah
tindakan Anda bermanfaat atau tidak.
Tolok ukurnya adalah bermanfaat bagi orang lain atau menyusahkan
orang lain.
Selama tindakan Anda berguna bagi orang lain, itulah jawaban dari
dalam hati Anda.
Dan……. Hasilnya pasti menguntungkan dan bermanfaat.
Mungkin
kita pandai mengemas kata-kata, dengan konsep & pemikiran yang hebat.
Namun, seringkali perkataan & tulisan yang hebat itu tidak bermakna
(membuat ketersinggungan).
Mungkin karena tidak berangkat dari hati.
Tidak ada ketulusan dalam niat atau bahkan terdapat kedustaan di dalamnya.
Sebaliknya,
sebuah perkataan atau tulisan yang sederhana, bisa saja menggetarkan jiwa,
menggugah perilaku, jikalau keluar dari lubuk hati.
Mungkin
tidak canggih, biasa-biasa saja, namun karena sangat tulus, komunikasinya
menjadi “powerfull” dan menyentuh hati pembaca atau pendengarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar