Jumat, 16 Mei 2014

MAKNA PERAYAAN HARI RAYA GALUNGAN DAN KUNINGAN

Om, Swastyastu.
(Semoga dalam keadaan selamat atas karunia Hyang Widhi).

Yadā yadā hi dharmasya glānir bhavati bhārata, abhyutthānam adharmasya tadātmāna
sjāmy aham” - Kapanpun dan di manapun pelaksanaan Dharma merosot dan hal-hal yang bertentangan Dharmam merajalela, pada waktu itulāh Aku Sendiri menjelma, wahai putra keluarga Bhārata) Bhagavadgītā 4.7.

PENDAHULUAN
Setiap 210 hari sekali berdasarkan penanggalan Bali-Jawa (Javano-Balinese Calender) yakni pada hari Budha Kliwon Wuku Dungulan Umat Hindu di Indonesia merayakan Hari Raya Galungan dan sepuluh hari kemudian akan disusul dengan perayaan Kuningan. Galungan

PENERAPAN AGAMA HINDU DI JAMAN KALI YUGA

Penerapan Agama Hindu di Jaman Kali Yuga dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Secara Umum Sesuai Ajaran Tata Susila
Susila berarti peraturan tingkah laku yang baik dan mulia yang harus menjadi pedoman hidup manusia.  Tujuan tata susila ialah untuk membina perhubungan yang selaras atau perhubungan yang rukun antara seseorang (Jiwatma) dengan makhluk hidup di sekitarnya,