Alkisah, di
sebuah kota ada seorang pria bernama Haidar yang menanam pohon berduri di
tengah jalan sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas warga. Sang Walikota
datang menemui pria tersebut dan meminta agar ia memotong pohon berduri
tersebut. Permintaan sang Walikota tersebut tidak digubrisnya. Sang Walikota
marah dan memperingatkannya kembali agar ia segera memotong pohon berduri itu
agar tidak mengganggu warga yang akan lewat.
Setiap kali
diingatkan, Haidar selalu mengatakan bahwa ia akan memotong pohon berduri
tersebut esok hari. Bulan berlalu dan tahun demi tahun berganti pohon-pohon
berduri tersebut tidak dipotong dan malah tumbuh dan berkembang biak. Hingga
Haidar sudah tua, pohon itu belum dipotong juga. Seiring dengan waktu, pohon
berduri itu bertambah besar dan beranak pinak. Ia menutupi semua bagian jalan.
Duri itu tidak saja melukai orang yang melalui jalan tersebut, tapi juga
melukai pemiliknya.