Seorang
CEO dari perusahaan Terkenal mengatakan, :
“Success can lead to arrogance. When we
are arrogant, we quit listening. When we quit listening, we stop changing. In
today’s rapidly moving world, if we quit changing, we will ultimately fail.” (Sukses
bisa membuat kita jadi arogan. Saat kita arogan, kita berhenti mendengarkan.
Ketika kita berhenti mendengarkan, kita berhenti berubah. Dan di dunia yang
terus berubah dengan begitu cepatnya seperti sekarang, kalau kita berhenti
berubah, maka kita akan gagal). Itulah sisi negatif dari kesuksesan,
yakni arogansi.
Arogansi muncul saat seseorang merasa diri paling hebat,
paling luar biasa, dan paling baik dibandingkan dengan yang lainnya. Penyakit
mental ini bisa menjangkiti apa dan siapa saja, mulai dari organisasi, produk,
pemimpin, sampai orang biasa.