Sebuah
Cerita Motivasi Tentang Kesuksesan yang akan memberikan hikmah luar biasa jika
kita bisa menerima inti dari hikmahnya dan mengaplikasikannya dalam hidup kita.
Cerita
dimulai … Tersebutlah ada seekor monyet yang hidup di sebuah hutan
belantara.
Musim
kurang bagus, sehingga makan sulit untuk didapat.
Si
monyet berkeliling mencari makanan ke berbagai tempat, kadang menemukan kadang
juga tidak.
Sampai
suatu saat di sebuah tempat, dia melihat sebuah pisang dalam sebuah wadah.
Begitu
menggiurkan, pisangnya sudah kuning dan besar.
Pastinya
enak untuk dimakan. Pikirnya………….
Si
monyet pun menghampirinya, semakin dekat semakin jelas, bahwa pisang itu
benar-benar pisang yang sudah matang dan harum sekali baunya.
Namun
ada yang aneh, pisang itu berada dalam sebuah wadah.
Si
monyet pun mencari cara, dan akhirnya dia menemukan sebuah lubang.
Aha,
ini dia cara mengambil pisang itu, pikirnya.
Tanpa pikir panjang, dia pun memasukan tangannya untuk mengambil
pisang tersebut.
Namun apa yang terjadi, tangannya sulit dikeluarkan.
Dia tidak bisa mengeluarkan tangannya yang sedang mengenggam
sebuah pisang.
Dia mencoba berkali-kali menarik tangannya, namun tidak bisa
terlepas.
Si monyet terus berkata, “saya ingin pisang ini, saya lapar”.
Sambil terus menarik-narik tangannya.
Namun tidak juga terlepas.
Dan
kejadian ini terus berlangsung, sampai datang beberapa orang manusia yang
menangkapnya.
Kasihan
…
Hikmah
Cerita Motivasi Tentang Kesuksesan: Jebakan Pisang
Dalam
hidup ini, kebanyakan kita cendrung bergantung pada sesuatu atau
seseorang dan menolak untuk melepaskannya.
Kita
kemudian meyakinkan diri kita bahwa bahwa kita memang membutuhkannya, tidak
bisa lepas, bahkan tidak bisa hidup tanpa orang atau benda ini.
Tentu
saja, bukan hanya benda atau orang.
Ketergantungan
manusia juga bisa kepada berbagai keyakinan dan kebiasaanya.
Dia
tidak mau untuk melepaskan keyakinan tertentu, padahal keyakinan itu
sebenarnya membatasi hidup dia.
Kita
terus memegang pada apa yang kita miliki, pada keyakinan keliru dan pada
kebiasaan fisik yang buruk.
Masalahnya
adalah hal tersebut kita anggap aman, pasti, dan sudah biasa.
Si
monyet dalam waktu lama terus memegang pisang, sebab pisang tersebut sudah ada
di depan mata.
Dia
tidak mau melepaskan pisang, sebab dia tidak melihat pisang yang lain. Dia
anggap, pisang yang ada di depan dia adalah nyata, pasti, dan mudah (sudah
digenggaman).
Coba,
jika dia seandainya mau melepaskan pisang itu, kemudian mau berusaha lagi.
Mungkin,
peluangnya lebih besar, untuk mendapatkan makanan lain yang justru aman bagi
dia.
Apakah
Anda masih berpikir mencari yang pasti-pasti saja?
Apakah
Anda berpikir hanya mencari yang aman saja?
Apakah
Anda masih berpikir mencari yang mudah dan biasa saja?
Itulah pisang yang ada di genggaman Anda.
Anda
bisa terjebak dan anda tidak pernah kemana-mana.
Mungkin
nasib Anda tidak seperti monyet yang ditangkap manusia, namun Anda akan
termakan waktu hidup dalam jebakan.
Ya,
jebakan itu adalah yang biasa kita sebut zona nyaman.
Lepaskan
diri dari zona nyaman, agar Anda bisa memasuki zona sukses.
Akan
tidak akan pernah bisa mencapai zona sukses tanpa meninggalkan zona nyaman.
Seperti
Anda tidak akan pernah menggapai pulai baru jika tidak mau meninggalkan pulau
lama.
Lepaskan
Pisang Anda
Satu-satunya
cara untuk bisa melampaui tempat di mana Anda berada sekarang ini adalah
berkeinginan melepaskan hal-hal, orang-orang, kebiasaan-kebiasaan, dan
kepercayaan-kepercaya yang membuat Anda tetap berada di tempat yang sama, bukan
tempat yang Anda inginkan.
Maukah
Anda melepaskan pisang Anda, atau tetap yakin bahwa Anda membutuhkannya dan
Anda tidak bisa hidup tanpanya?
Ya, perlu keberanian untuk melepaskan pisang Anda.
Perlu
energi dan perlu pengrobanan untuk melepaskan pisang dalam genggaman untuk
mencari pisang lain.
Hanya
saja, pisang yang ada dalam genggaman sebenarnya hanya ilusi, belum tentu bisa
Anda dapatkan.
Yang
tadinya Anda anggap pasti, sebenarnya tidak ada.
Melupakan
pisang membutuhkan tindakan berani, keputusan berani, visi yang jelas, kepercayaan
baru yang lebih memberdayakan, dan ide brilian baru.
Ambilah
keputusan, susunlah visi Anda dengan jelas, bangun kepercayaan yang
memberdayakan, dan carilah ide-ide brilian yang bisa Anda lakukan untuk hidup
yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar