Kekuatan Spiritual Mantram Gayatri
Berdoa
dan sembahyang adalah kewajiban kita sebagai mahkluk Tuhan sebagai ungkapan
rasa syukur, memohon keselamatan dan kebahagiaan rohani/spiritual. Agama adalah
jalan menuju kepada-Nya, dan setiap agama ada suatu ungkapan kata-kata indah
dan relegius sebagai sarana komunikasi mendekatkan diri kepada Beliau Yang Maha
Esa. Semua kata-kata suci tersebut tercantum dalam kitab suci agama
masing-masing.
Dalam
agama Hindu secara universal kita mengenal yang namanya mantra/mantram. Mantra
bukanlah hanya sekedar nyanyian kata-kata, namun sebagai sarana memusatkan
pikiran menuju alam kebahagiaan spiritual Tuhan/Sang Hyang Widhi dan sebagai
sarana komunikasi yang mempunyai nilai yang sangat religius. Mantra tidak hanya
diucapkan berkali-kali tetapi juga harus dimengerti dan direnungkan. Dengan begitu
anda akan dapat merasakan kebahagiaan spiritual menuju kepada Hyang Widhi.
Mantra
yang paling penting kita kenal dan merupakan pokok atau ibu dari semua mantra
dan weda adalah mantram Gayatri. Mantra Gayatri juga menjadi bagian dalam
mantra Tri Sandhya yang menjadi mantra persembahyangan umat Hindu di Bali.
OM, Bhur bhuvah svaha
Tat Savitur Warenyam
Bhago devasya Dhimahi
Dhiyo yo Nah Pracodayat (RegWeda
III.62:10)
Yang artinya:
Oh Tuhan! Engkau adalah Pemberi
Hidup,
pelebur rasa sakit, penderitaan dan
kesedihan,
Perwujudan dan pemberi
kebahagiaan,
Oh! Pencipta alam
semesta,
Semoga kita menerima cahaya-Mu yang
meleburkan dosa kita,
Semoga Engkau menuntun akal
budi/pikiran kita ke arah yang benar.
Mantra
Gayatri (ibu dari Veda) adalah mantra yang terkemuka dalam agama dan
kepercayaan umat Hindu, mantra yang mengilhami dan mengajarkan suatu
kebijaksanaan. Maknanya adalah “Semoga Tuhan/Hyang Widhi
menerangi akal/budi kita yang akan menuntun kita ke jalan yang
benar”.Mantra ini juga merupakan doa kepada “pemberi cahaya dan
kehidupan” -matahari (Savitur).
Mantra
Gayatri ini tercantum dalam Weda RegWeda III.62:10 yang ditemukan
oleh Maharsi Wiswamitra, yang merupakan salah satu Sapta Rsi yang menerima
wahyu langsung dari Hyang Widhi/Tuhan yang maha Esa. Rsi Wiswamitra lah
menginisiasi Sri Rama dalam misteri pemujaan Surya melalui mantra Aditya
Hrdayam (dalam wiracerita Ramayana). Mantra Gayatri membuat Rsi Wiswamitra
mampu menggunakan berbagai senjata langka yang mematuhi kehendaknya bila mantra
itu diucapkan dengan penuh keyakinan. Malalui kesaktian yang diperolehnya
dengan cara ini, Wiswamitra dapat menciptakan alam semesta yang sama dengan
jagat raya kita ini.
Gayatri,
Dewi berwajah lima, memiliki makna lima indra
atau Pranas, dan melindungi jiwa ini dengan kekuatan lima
ini dari mereka yang mengucapkan mantra Gayatri. Dalam
perannya sebagai pelindung, Gayatri disebut
sebagai Savitri.
Mantra
Gayatri telah dihormati selama ribuan tahun oleh umat
Hindu dan Buddha yang
juga disebut “Mantra Cahaya Spiritual.” mantra ini
dipercayai dapat menyembuhkan tubuh, Roh dan menerangi
intelektual kita. mantra ini memiliki efek yang sama
seperti Maha Mantra Mrityunjaya yang
dapat menyembuhkan tubuh dari sakit dan depresi. Mantra Gayatri
adalah Sumber Mantra Veda yang lebih tinggi
dari India, diyakini bahwa orang yang mengucapkan dan
melapalkan Mantra Gayatri ini akan bebas dari
segala beban dosa yang dilakukan.
Hal
ini dianggap menjadi kendaraan tertinggi untuk
memperoleh pencerahan spiritual. Selain itu, mantra dipercaya
dapat mengaktifkan semua tujuh Cakra utama dalam tubuh
dan menghubungkannya
dengan ke tujuh keberadaan alam spritual alam semesta
(sapta loka).
Di
India, bentuk doa Gayatri bisanya dapat digunakan
untuk berdoa
kepada Dewa Siwa disebut Rudra Gayatri. Demikian
pula, seseorang
dapat bernyanyi untukDewa Ganesha Gayatri Ganesha, Hanuman Gayatri untuk Hanoman,
dan Saraswati Gayatri untuk Dewi Saraswati.
Veda secara
luas dianggap sebagai sumber dari segala pengetahuan
sejati, kata “Veda” itu sendiri berarti “Pengetahuan”. Gayatri Devi juga memberikan
“Mantra Gayatri” kepada umat manusia yang juga
dikenal sebagai “Mantra Guru”atau “Mantra Savitri”. Mantra
ini adalah salah satu mantra tertua, dan umumnya
dianggap sebagai mantra tertinggi dan paling kuat diantara
semua mantra. Oleh karena itu, mantra ini sering disebut
sebagai “Bunda Weda”. Dalam Bhagavad Gita,Sri
Krishna telah menyatakan kepada
Arjuna – “Diantara semua mantra, Akulah Gayatri”.
Makna Yang Terkandung dalam Mantra
Gayatri
Gayatri merupakan
mantra yang sangat unik karena merupakan perwujudan dari tiga
konsep stotra (nyanyian pujian dan kemuliaan Sang Hyang
Widhi), dhyaana (meditasi) dan praarthana (doa).
Ketiga bagian/konsep ini juga dapat
dilukiskan sebagai berikut:
- Pujian kepada Savita. Mula-mula Tuhan dipuja puji.
- Meditasi pada Savita. Setelah itu Tuhan direnungkan
dengan Khidmat.
- Doa kepada Savita. Diajukanlah permohonan kepada Tuhan
untuk membangkitkan dan menguatkan akal budi atau kemampuan pertimbangan
yang bijak dalam diri kita.
Kalau kita telusuri makna dari
setiap kata-kata dalam mantra Gayatria, adalah sebagai berikut:
Aum = Brahman/Tuhan;
bhoor = perwujudan
dari energi spiritual yang vital (Pran);
bhuwah = penghancur penderitaan;
swaha = perwujudan
dari kebahagiaan;
tat = itu;
Savitur = terang seperti
matahari;
varenyarn = terpilih, terbaik;
Bhargo = penghancur dosa-dosa;
Devasya = ilahi;
sembilan kata
pertama menggambarkan kemuliaan Hyang Widhi
dhiimahi = dapat menyerap; berkaitan
dengan meditasi
dhiyo = intelek;
yo = yang;
Naha = kita;
prachodayat = dapat
menginspirasi!
“dhiyo yo na prachodayat” adalah doa
kepada Tuhan
Mantra
Gayatri mengindikasikan ilmu pengetahuan yang terutama akan hakikat penyatuan
dengan Sang Atman yang hadir di dalam diri kita dan Yang Maha Hadir di mana
saja.
Yang
mengetahui akan segala bentuk budhi (intelek) yaitu Yang Menerangi semua bentuk
pikiran dan hadir di semua bentuk intelek, yang merupakan Saksi dari semua
bentuk budhi …. Ialah Sang Jati Diri yang disiratkan oleh Mantra Gayatri.
Maha
Brahma, Realitas transedental yang Hakiki adalah merupakan Sang Jati Diri itu
semata-mata, dengan mejapakan Gayatri, Beliau akan bangkit (di dalam diri
kita). Sang Atman ini diindikasikan di Mantra Gayatri sebagai Sang Surya
(Savitur).
Kata
“tat” disini mengartikan yang maha hadir, Sang Atman di dalam diri kita, yang
bukan tidak dan bukan lain adalah Sang Atman di dalam semuanya, yaitu Yang Maha
Atman (Param Brahma).
Kata
surya (Savitur) bermakna Tunggal, yaitu satu substratum bagi semua pengalaman
delusi yang berbasiskan pruralitas dan juga berbagai permainan ilusi di medan
penciptaan ini, termasuk juga dalam tahap pemeliharaan dan penghancurannya
(kiamat, pralaya).
Kata
“Varenyam” (Yang dipuja-puji, Yang dikagumi) berarti Dia (Itu) yang dituju
setiap insan (semuanya), Yang bersifat ananda-rupam (rahmat, berkah yang tidak
ada batasnya).
Kata
“Bhargah” berarti yang menghancurkan semua bentuk kebodohan, ketidak-sempurnaan
yang dipancarkan oleh kekurang-pengetahuan akan pemahaman Sang Ralitas. Dimana
hasil-hasil kebodohan tersebut dihancurkan, maka di situ akan hadir kesadaran
akan Realitas Yang Maha Esa secara segera.
“Devashya”
(Cahaya) di sini bermakna kesadaran yang senantiasa hadir, menerangi baik di
dalam maupun di luar, di tiga tahap (alam) ….. kesadaran, alam-mimpi dan alam
tidur-lelap.
Yang
adalah sifatKu yang murni, yaitu AtmanKu, adalah tidak lain tetapi Berkah yang
terutama, substratum untuk semuanya, jauh diluar berbagai penderitaan dan
tragedi, bersinar sendiri, bersifat kesadaran yang murni, yaitu Brahman Itu
Sendiri.
Sekarang
jelaslah sudah bahwa Mantra-Gayatri ini mengindikasikan kesadaran dan
kebangkitan (dalam arti yang dalam) dalam diri kita agar kita faham akan
Hakikat Hyang Tunggal yang menghidupi setiap makhluk.
Kekuatan Mantra Gayatri
Para
Maha Resi memilih dan dan menyusun kata-kata dalam Mantra Gayatri sehingga
mantra ini tidak hanya menyampaikan makna tetapi juga
menciptakan kekuatan tertentu dari kebijaksanaan yang benar
melalui ucapan mantra ini. Waktu yang
tepat untuk melantunkan mantra ini adalah tiga kali
sehari – pada waktu fajar, tengah hari, dan saat
senja. Waktu-waktu ini dikenal sebagai tiga sandhya atau
yang lebih dikenal dengan tri sandya – pagi, tengah
hari dan sore menjelang malam saat matahari mulai
terbenam. Manfaat maksima dari mantra inil dapat diperoleh
dengan melantunkan mantra sebanyak 108 kali yang dapat
dengan menggunakan genitri. Namun, orang
dapat mengucapkannya selama 3,9, atau 18 kali jika tidak cukup
waktu. Suku kata mantra mempunyai pengaruh yang sangat positif
terhadap pembangkitan dan pembersihan semua chakra atau pusat
energi dalam tubuh manusia – maka, pengucapan dan
lafal yang tepat adalah sangat penting.
Nyanyian dari
Mantra Gayatri menghapus semua rintangan di jalan
kita untuk meningkatkan kebijaksanaan, pertumbuhan dan perkembangan
rohani. Ajaran dan kekuasaan yang tergabung dalam Mantra
Gayatri memenuhi tujuan
ini. Hikmat yang benar mulai muncul segera
setelah Japa (bacaan) dari Mantra Gayatri dilakukan.
Mantra Gayatri dalam Weda
Chandogya Upanisad 3.12.1,2,5 (Kualitas Gayatri)
- Seluruh penciptaan ini
adalah Gayatri. Dan Gayatri adalah mantra/suara
suci – untuk menyanyikan (gayati) dan
melindungi (trayati) seluruh
penciptaan. Gayatri memang semua ini, apa pun yang ada. Suara adalah Gayatri; untuk
berbicara memang menyanyi dan menghapus ketakutan dari
semua ini yang ada.
- Yang mana Gayatri ini, bahkan bumi
ini, karena di bumi ini
adalah semua makhluk ditetapkan dan mereka
tidak melampaui itu.
- Gayatri ini terkenal berkaki
empat dan enam kali lipat.
Chandogya Upanisad 4.17.1-6 (Asal Bhur Bhuvah Svah)
- Prajapati ( Tuhan sebagai pencipta
dunia) merenungi di tiga dunia. Dari mereka, ia
diekstraksi esensi mereka; api dari bumi, udara
dari langit dan matahari dari surga.
- Dia lebih jauh terpekur pada
tiga dewa. Dari mereka, ia diekstraksi esensi
mereka: Riks (Rg-veda)
dari api, Yajus-mantra (Yajur-veda) dari
udara, danSaman (Sama-veda) dari matahari.
- Ia terpekur pada tiga Veda. Dari
mereka,
ia diekstraksi keberadaan mereka;Bhuh dari Riks, Bhuvah dari Yajus-mantra
dan Svah dari Samans.
- Oleh karena itu
jika pengorbanan tersebut dianggap cacat pada
rekeningRiks (atau Yajus atau Samans), kemudian
dengan mantra ‘Bhuh Svaha’ (atau ‘Bhuvah Svaha’
atau ‘Svah Svaha’), imam Brahman harus
menawarkan suatupersembahan khusus dalam api.
Jadi sesungguhnya, melalui esensi
dari Riks(atau Yajus atau Samans), melalui kejantanan dari Riks (atau Yajus atauSamans), ia
membuat baik cedera mengorbankan sehubungan
dengan Riks(atau Yajus atau Samans).
Brahadaranyaka Upanisad 5.14.4 (Gayatri sebagai Pelindung)
Mantra Gayatri didasarkan
pada kebenaran. Untuk kebenaran didasarkan pada
kekuatan. Kekuatan adalah nafas, dan didasarkan
pada napas. Jadi,Gayatri
melindungi (tra) kekayaan (gaya) (napas!) Dari mereka yang
berbicaradengan kesungguhan dan pengabdian. Ketika
seseorang mengucapkanGayatri atas nama orang,
melindungi napas orang itu juga!
Brahadaranyaka Upanisad 5.14.5 (Empat ‘endapan’
dari Gayatri)
Sloka
ini berbicara tentang kekayaan tak terbatas yang
terkandung dalam’endapan’ empat dari Mantra Gayatri.
Kaki pertama (Aum Bhur bhuvah Svaha) dikatakan setara
dengan kekayaan yang terkandung dalam tiga dunia disatukan.
Kaki kedua (Tat
Savitur varenyarn) dikatakan setara
dengan kekayaan yang terkandung dalam Tiga Veda utama.
Jika
satu orang menerima hadiah untuk memperluas sejauh ada makhluk
hidup, yang akan sama kaki ketiga
(Bhargo devasaya dhiimahi).
Kaki keempat
(dheeyo yo nah prachodyaat) didasarkan pada kemuliaan
matahari, yang kekuasaan dan kekayaan tetap tiada
bandingnya dan tak tertandingi. Oleh karena itu, tidak ada jumlah kekayaan
yang bisa menyamaikaki keempat dari Gayatri!
Dalam Atarwa Weda XIX,71,1 yang
berbunyi sebagai berikut;
Stuta maya varada veda mata,
Pracodayantam pawamani dwijanam
Ayuh pranam prajam pasum
Kertim dravinam brahmavarcanam
Mahyam dattva vrajata brahmalokam
yang artinya;
Gayatri
Mantram yang diakhiri dengan kata pracodayat dalah Ibunya empat Weda, yang
menyucikan semua dosa para dwija,
Oleh karena itu selalu ucapkan mantra tersebut,
Gayatri Mantra ini pemberi panjang umur, prana dan keturunan
yang baik, pelindung binatang, pemberi kemashyuran, pemberi kekayaan dan
pemberi cahaya yang sempurna, Oh Tuhan Berikanlah jalan moksa padaku
Makna
Gayatri Mantra adalah anugrah pencerahan pada hati nurani ini. Nurani dalam
Kegelapan akan dituntun ke jalan terang, hati yang terang akan dituntun pada
perbuatan satwika.
Dalam
agama Hindu kita mengenal banyak mantra sebagai bahasa komunikasi kepada Tuhan/Sang
Hyang Widhi dan kita wajib mengetahui dan mengerti apa makna yang terkandung di
dalamnya. Kesemua mantra mesti diketahui oleh pendeta/Peranda maupun pamangku
(golongan brahmana) karena mempunyai kewajiban memimpin suatu upacara
keagamaan. Sedangkan kita sebagai umat Hindu secara umum, minimal yang mesti
kita ketahui adalah mantra Gayatri, Tri Sandya dan Panca Sembah. Walaupun
kadang kala susah untuk menghapal, mantram Gayatri harus kita ketahui dan makna
yang terkandung di dalamnya. Apagunanya kita mengucapkan mantra dengan khusuk
tetapi tidak tahu makna apa yang terkandung di dalamnya.
Jadi, sebagai Umat Hindu yang baik, mari kita
mengucapkan dan menghayati Gayatri Mantra dengan baik dan benar demi
kebahagiaan alam semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar