Suatu hari seorang Guru berkumpul bersama
dengan para muridnya.
Guru itu mengajukan 6 pertanyaan
pada mereka.
Dengan penuh khidmad para muridpun
mendengar pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan oleh sang guru.
Sang guru mengawali sesi tanya jawab itu dengan sebuah pertanyaan yang cukup
membuat mereka antusias.
Sang gurupun
memulai dengan pertanyaan Pertama...,“Anak-anakku taukah kalian Apa yang paling
dekat dengan diri kita di dunia ini ?”
Murid-muridnya ada
yang menjawab…”orang tua”, “guru”, “teman”, dan “kerabatnya”. Sang Guru
menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita
adalah “kematian”.
Sebab kematian
adalah PASTI adanya. Kita tidak bisa lepas dari kematian ini barang
sedetikpun. Karena kedatangannya bisa terjadi kapanpun dan dimanapun.
Namun bukan
ketakutan yang harus kita rasakan tapi yang harus menjadi fokus kita adalah
bagaimana kita bisa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk
menghadapi datangnya kematian itu.
Lalu Sang Guru meneruskan
pertanyaan kedua....,“Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini ?”
Dengan tetap antusia beberapa
murid ada yang menjawab…”negara Cina”, “bulan”, “matahari”, dan
“bintang-bintang”. Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang
diberikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah “masa lalu”.
Siapapun kita, bagaimana pun kita, dan betapa kayanya kita, tetap kita TIDAK
bisa kembali ke masa lalu. Sebab itu kita harus menjaga hari ini
dan hari-hari yang akan datang. Jadikan masa lalu sebagai guru dan
penasehat terbaik yang akan mengajarkan kita tentang hikmah2
kehidupan. Sehinggan kita tidak akan pernah mengulang kesalahan
yang terjadi di masa lalu. Dan kita juga tidak perlu meratapi
kesedihan yang terjadi pada masa lalu. Karena meratapi apa yang
sudah terjadi tidak akan memperbaiki kondisi karena bagaimanapun
yang sudah terjadi biarlah
terjadi yang akan menjadi sejarah yang penuh dengan hikmah. Bekerja
keraslah merangkai hidup yang penuh makna sebagai ladang amalan untuk hidup
yang kekal nantinya.
Sang Guru meneruskan dengan
pertanyaan yang ketiga....,“Apa yang paling besar di dunia ini ?”
Murid-muridnya ada yang
menjawab…”gunung”, “bumi”, dan “matahari”. Semua jawaban itu benar kata Sang
Guru. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “nafsu”.
Banyak manusia menjadi celaka
karena memperturutkan hawa nafsunya. Banyak manusia yang masuk ke lembah
kenistaan karena tidak mampu menjadi pengendali hawa nafsunya buruknya.
Segala cara dihalalkan, semua
jalan dilegalkan untuk memuaskan kehausan syahwatnya. Karena itu, kita
harus hati-hati dengan hawa nafsu ini,karena saat kita sudah ditunggangi oleh
hawa nafsu
ini maka tidak hanya sengsara di
dunia tapi kita juga akan menderita di akhirat. Smoga kita dikumpulkan kedalam
golongan hamba-hamba yang pandai mengendalikan hawa nafsu ini. Amin
Pertanyaan keempat adalah...,“Apa yang paling berat di dunia ini ?”
Di antara muridnya ada yang
menjawab…”baja”, “besi”, dan “gajah”. “Semua jawaban hampir benar”, kata Sang
Guru, tapi yang paling berat adalah “memegang amanah”. Jadi saat lihat sekarang
ini begitu banyak manusia yang mengejar jabatan, sebenanya mereka sama saja
dengan sedang mengejar amanah yang sangat besar dan pastinya akan dimintai
pertanggungjawaban nantinya di akherat.
Pertanyaan yang kelima
adalah...,“Apa yang paling ringan di dunia ini ?”
Ada yang menjawab “kapas”,
“angin”, “debu”, dan “daun-daunan”. “Semua itu benar…”, kata Sang Guru, tapi
yang paling ringan di dunia ini adalah “meninggalkan ibadah”.
Lalu pertanyaan keenam
adalah...,“Apakah yang paling tajam di dunia ini ?”
Murid-muridnya menjawab dengan
serentak… “PEDANG…!! !”. “(hampir) Benar…”, kata Sang Guru , tetapi yang paling
tajam adalah “lidah manusia”. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya
menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri. Jadi mulai sekarang
kita harus berusaha sekuat hati kita untuk menghindari dari berkata yang
sia-sia apalagi yang bisa menyakiti saudara kita. BERKATA BAIK ATAU DIAM.
RENUNGAN :
Mari kita merenung sejenak..
Sudahkah kita menjadi insan yang
selalu ingat akan KEMATIAN…?
Sudahkah kita senantiasa belajar
dari MASA LALU…?
dan tidak menurutkan NAFSU ?
Sudahkah kita mampu MENGEMBAN
AMANAH sekecil apapun…
dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH
serta senantiasa MENJAGA LIDAH
kita ?
Tidak ada
kata terlambat untuk memperbaiki diri. Sebelum nafas masih berhembus mari kita
manfaatkan kesempatan yang Tuhan beri ini untuk melakukan yang terbaik. Semoga
kita tidak tertipu oleh fatamorgana dunia yang melenakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar