Alkisah di suatu kerajaan,
terdapatlah seorang Raja yang sangat peduli dengan rakyatnya. Suatu ketika,
sang Raja memutuskan untuk berjalan kaki mengelilingi wilayah kerajaan, agar
dapat melihat keadaan rakyatnya dari dekat.
Namun
tak jauh ketika sang Raja keluar dari istananya, kakinya terluka karena
menginjak batu yang tajam. “Hmm…ternyata jalanan ini sangat berbahaya, aku
harus melakukan sesuatu agar kakiku tidak terluka lagi” kata sang Raja dalam
hati.
Lalu
kemudian sang Raja kembali ke istananya dan segera memerintahkan abdi kerajaan
untuk mengumpulkan kulit-kulit sapi terbaik dari seluruh pelosok, sebanyak
banyaknya. Karena kulit sapi yang banyak itu akan digunakan untuk melapisi
semua jalan yang ada di wilayah kerajaannya.
Maka
disampaikanlah titah Raja itu kepada seluruh rakyat melalui abdi kerajaan.
Semua pemilik sapi yang ada, memberikan sumbangan terbaik kulit sapi yang bisa
dihasilkan.
Di tengah kesibukan yang luar biasa itu, seorang pertapa yang
bijak menghadap raja dan berkata, “Wahai Baginda Raja…Mengapa Baginda
mengorbankan sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalanan di kerajaan ini,
padahal yang Baginda perlukan hanyalah dua
potong kulit sapi untuk dijadikan sebagai alas kaki Baginda Raja?”
Nilai yang dapat diambil:
Keputusan Raja dalam cerita di atas, membuat semua pemilik sapi
harus mengorbankan sapinya agar kulitnya dapat digunakan untuk melapisi jalanan
yang tentunya sangat luas tersebut. Hal ini tentunya akan membawa dampak yang
tidak baik bagi pemilik sapi di kemudian hari.
Marilah kita refleksi sejenak, Dalam keseharian kita sering
mengambil keputusan seperti Raja di atas? Kita sering menuntut orang lain untuk
berkorban demi kenyamanan diri kita? Atau kita sering mengeluh agar orang mau
berubah untuk memahami kita?
Mungkin kita bisa belajar dari perkataan si pertapa yang bijak,
bahwa sebetulnya yang kita perlu ubah adalah
cara pandang kita terhadap suatu masalah. Bukannya menuntut orang untuk
berubah sesuai yang kita inginkan, namun alangkah baiknya ketika kita bisa
mengubah cara pandang kita terlebih dahulu, sehingga bisa mengambil keputusan
yang terbaik bagi diri kita sendiri dan orang lain tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar