Pada suatu tempat,
hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua
dan sanak keluarganya.
Tetapi, dia selalu
mengangap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, menggangu adik dan
kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya.
Ketika ia menyadari
kesalahannya dan mau minta maaf,dia selalu berkata, “Tidak apa-apa, besok kan
bisa.”
Ketika agak besar,
sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat
bahagia.
Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar aja.