Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku
yang semula lagi.
Mengertilah, bersabarlah sedikit dan
ingatlah terhadap aku yang sudah engkau anggap mulai usur.
Ketika
pakaianku terciprat kuah sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu,
ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu, sehingga kamu bisa seperti sekarang
ini.
Ketika
aku berulang - ulang berkata - kata tentang sesuatu yang telah bosan kau
dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.
Ketika
kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu - ribu kali
kuceritakan agar kau tidur.
Ketika
aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi ?
Ketika
aku tak paham sedikitpun tentang tekhnologi dan hal-hal baru, jangan
mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa begini,
mengapa begitu” darimu sampai kau paham.
Ketika
aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.
Ingat........seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.
Ketika
aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan dijalankan
sesuai PROSES dan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.
Ketika
kau memandang aku yang mulai menua, janganlah menyepelakan aku yang sudah tua dan
Ingat keberadaan kamu sekarang karena AKU Dulu.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar
menjalani kehidupan ini disini.
Waktu
itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku
menjalankan sisa hidupku, jangan aku disisihkan.
Beri
aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur………….
Dalam
senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu,tetapi kamu tidak
menyadarinya.
DAN
yang perlu dingat/dicatat kau akan menjadi Tua juga nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar