Pernah
dengar kedua kata di atas tersebut ? Ada orang yang bertanya-tanya, termasuk
golongan yang manakah ANDA…, SAYA…, KITA…?
Banyak orang yang bilang kalau sikap
IDEALIS itu cerminan dari keteguhan hati kita terhadap suatu
permasalahan, tak peduli yang orang katakan akan berbanding terbalik dengan
yang kita yakini. Lantas apa yang akan kita lakukan jikalau itu terjadi, apakah
seorang yang tetap mempertahankan alibi nya itu disebut orang idealis ? tidak
juga.
Sedangkan
untuk REALIS, apa sih ? REALIS adalah orang yang pola pikirnya ikut
kebanyakan orang (mayoritas), lebih gampangnya seperti istilah "IKUT
HARUS" Padahal dia mengorbankan beberapa pendapat yang dia yakini benar
tapi tetap ikut kebanyakan orang.
Hampir kebanyakan orang enggan mempunyai pemikiran yang IDEALIS, mereka
berpendapat kalau itu adalah konsep yang harus di buang jauh-jauh agar
mendapatkan kehidupan yang baik, benarkah ? tapi tidak sedikit pula yang mau di
cap orang REALIS, karena mereka beranggapan orang tersebut orang yang tidak
mempunyai keteguhan hati / plin plan / ikut-ikutan.
Kalau IDEALIS adalah " pola pikir / suatu keyakinan yang di yakini
oleh individu dan di anggap benar berdasarkan dari pengalaman, pendidikan,
budaya atau kebiasaan yang pernah dilakukan ". Tak peduli hal itu
bertentangan dengan sebagian besar orang. Idealisme adalah sumber perubahan.
Perubahan terjadi karena tidak adanya kepuasan terhadap kondisi terkini,
perubahan terjadi karena ada “kesalahan” atas suatu hal, perubahan dapat
dilakukan hanya bila ada keberanian, dan keberanian untuk melakukan perubahan
merupakan implementasi nyata dari idealisme.
Sedangkan REALIS adalah kebalikannya, yaitu " pola yang
mengikuti arus walaupun bertentangan dengan kata hatinya / kebenaran yang dia
yakini ". Biasanya nilai-nilai realis erat berhubungan dengan materi,
namun tidak menutup kemungkinan berhubungan dengan nilai-nilai lainnya seperti
budaya, norma atau aliran kepercayaan dan lainnya.
Kesimpulan
jawaban :
Idealis
tidak bisa berdiri sendiri, idealisme juga memerlukan realisme. Idealisme dan
sikap realistik bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi satu sama
lain secara absolut. Tanpa adanya sikap realistik, idealisme hanya akan menjadi
angan-angan, bagaikan mimpi di siang bolong. Sikap idealis tanpa sifat
realistis hanya akan menjadi bunga tidur dalam kehidupan yang tidak lebih baik
dari khayalan orang sakit jiwa.
Perlu
ada keseimbangan koheren antara sifat idealisme dan realistis agar menjadi
manusia seutuhnya. Sikap realistis diperlukan untuk memahami dan menginsyafi
kondisi riil di lapangan. Sedangkan sikap idealis diperlukan untuk memperbaiki
atau menyempurnakan kekurangan yang terjadi dalam realita. Tidak mungkin
seorang manusia hanya mengikuti arus (realistis) selama-lamanya, atau hidup
akan menjadi statis. Tidak mungkin juga seorang manusia hanya mengutamakan
idealismenya semata dengan mengacuhkan realita kalau tidak ingin dikatakan
seorang pemimpi.
Jadi pada kenyataannya, sikap idealis dan realis
bukanlah suatu hal yang saling berkontradiktif. Justru sebaliknya, kedua hal
itu harus selaras berjalan dalam pikiran dan sikap kita agar hidup selalu
mengalami progresifitas. Keseimbangan antara idealisme dan realis dapat
menghasilkan output yang tentunya lebih baik daripada hanya condong ke satu
sisi saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar