Semut merupakan binatang yang memiliki ukuran
fisik/tubuh kecil. Semua orang pasti mengenal semut serta
kebiasaan-kebiasaannya. Ada banyak jenis semut yang hidup di dunia ini. Entah
ada berapa puluh jenis bahkan mungkin bisa ratusan atau mungkin
ribuan, kita tidak tahu. Semut biasanya tinggal di tempat-tempat yang ada
sumber makanannya. Hal itu wajar, karena jika tidak ada sumber makanan, maka
mungkin mereka akan kelaparan.
Walaupun semut memiliki ukuran fisik yang kecil, tetapi mereka bisa memberikan
pelajaran berharga bagi manusia. Seandainya kita bisa mengerti bahasa mereka,
mungkin kita akan tahu apa yang mereka bicarakan. Sebagai manusia yang
awam, kita mempunyai analisa sendiri tentang kebiasaan semut-semut itu.
Semua ini hanya kita sandarkan pada kebodohan dan kejahilan
diri kita. Beberapa hal yang bisa kita ambil hikmah dari
kebiasaan-kebiasaan semut ini, diantaranya :
PERTAMA : Kebiasaan semut pada saat berpapasan akan berhenti sejenak
dengan kepala yang saling berdekatan." Kebiasaan semut berhenti sejenak
dalam berpapasan dan saling mendekatkan kepalanya, ini memberikan pelajaran
pada kita bahwa bertegur sapa adalah hal yang mulia. Dan sifat kegotong
royongan mereka yang begitu tinggi. dimana ada pekerjaan yang besar dan
menyangkut kepentingan bersama, mereka bahu membahu melakukannya dengan tidak
mengenal lelah. Mereka tetap membawa makanan berharga itu walaupun mungkin
perutnya lapar. Mungkin mereka pikir akan terasa indah bila bisa menikmatinya bersama-sama
dalam sarangnya. Sebagai Manusia hendaknya kita memberikan salam kepada siapa
pun yang berpapasan dengan kita, menegur dengan suara lembut dan memberikan
senyuman dengan penuh keikhlasan.
KEDUA
: Biasanya semut berjalan pada
arah yang sejalan atau sepertinya punya jalur khusus untuk rute
perjalanannya." Kebiasaan semut berjalan pada jalurnya, mungkin hal ini
sebagai isyarat bagi kita agar selalu berjalan pada arah yang telah ditentukan.
Jalan ini tentu saja jalan kebenaran sebagai jalur hidup kita. Jika kita keluar
jalur, hal ini akan membuat diri kita salah jalan yang akhirnya tidak tahu
kemana arah kita sesungguhnya. Tetapi dengan jalur yang benar, maka akan
membuat kita sampai pada tujuan dengan selamat.
KETIGA
: Sifat kesetiakawanan
mereka yang luar biasa, ketika ada yang memerlukan bantuan mereka dengan cepat
membantu rekannya yang sedang ditimpa kesusahan, yaitu pada saat menanggung
beban berat. Mereka tidak duduk manis sambil menonton temannya berjuang keras
dalam menghadapi permasalahannya. Begitu juga dengan kita, hendaknya dapat
merasakan apa yang orang lain rasakan (empati). Sehingga kita tidak berbuat
semena-mena terhadap orang lain dan senantiasa kita selalu menjaga sikap
kesetiakawanan kita.
KEEMPAT : Pada saat salah satu
semut menemukan makanan, secara otomatis teman-temannya berdatangan dengan
cepatnya. Lalu bagaimana semut-semut itu tiba-tiba berdatangan dengan cepatnya.
Kita tidak mengetahui bagaimana itu terjadi, apakah dengan bahasanya mereka
menyuarakan bahwa ada makanan atau bagaimana? Apapun yang terjadi kepada
mereka kita tidaklah mengetahuinya, yang penting ada satu pelajaran berharga
yang bisa kita sikapi. Pada saat satu semut menemukan makanan, maka
yang lainnya datang. Disini
sifat kejujuran yang mereka tanamkan, makanan kecil yang ia bawa, bisa saja ia
bawa lari sendiri dan menikmatinya sendiri. Akan tetapi kita sering melihat
mereka tetap membawa makanan kecil secara teratur ke sarangnya. Hikmah yang
bisa ambil dari hal ini adalah kita seharusnya bersikap jujur pada saat kita
dititipi amanah. Jangan menguranginya apalagi tidak menyampaikannya.
KELIMA
: Ada banyak pelajaran yang
bisa kita ambil dari kebiasaan semut yang satu ini, belas kasihan diantara
sesama mereka, apa yang mereka bawa mungkin saja ada semut yang sedang sakit
sehingga memerlukan makanan atau ada semut-semut kecil yang baru tumbuh dan
menginginkan makanan untuk pertumbuhannya.
KEENAM : Ketika kita mengganggu semut, maka mereka akan menggigit bahkan
menyengat kita. Ada hikmah yang bisa kita ambil dari kebiasaan semut seperti
ini. Pelajaran untuk tidak mengganggu orang lain terlebih orang yang tidak
memiliki kuasa, baik itu miskin, cacat, jelek atau pun ketidak sempurnaan yang
lainnya. Jika kita menggaggu bahkan menyakiti mereka, sesungguhnya doa mereka
termasuk doa yang cepat dikabulkan, yaitu orang-orang yang teraniaya akibat
perilaku buruk kita pada mereka.
KETUJUH : Pelajaran lain pada kebiasaan ini adalah
mereka membalas perilaku buruk kita pada mereka dengan bereaksi langsung. Hal
ini tentunya bukan berarti kita harus membalas apa yang telah mereka perbuat
terhadap kita. Semut disini memberikan gambaran bahwa mereka pun bisa
mengingatkan manusia pada saat manusia mengganggu dirinya, dengan menggigit
atau menyengatnya. Ini memberikan gambaran pada kita bahwa orang-orang kecil
ini bisa menyengat atau pun menghancurkan orang-orang yang telah menganiayanya
dengan doanya yang makbul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar