Jumat, 03 Juli 2015

PELAJARAN HIDUP DARI SEMUT

Semut merupakan binatang yang memiliki ukuran fisik/tubuh kecil. Semua orang pasti mengenal semut serta kebiasaan-kebiasaannya. Ada banyak jenis semut yang hidup di dunia ini. Entah ada berapa puluh jenis bahkan mungkin bisa ratusan atau mungkin ribuan, kita tidak tahu. Semut biasanya tinggal di tempat-tempat yang ada sumber makanannya. Hal itu wajar, karena jika tidak ada sumber makanan, maka mungkin mereka akan kelaparan. 
Walaupun semut memiliki ukuran fisik yang kecil, tetapi mereka bisa memberikan pelajaran berharga bagi manusia. Seandainya kita bisa mengerti bahasa mereka, mungkin kita akan tahu apa yang mereka bicarakan. Sebagai manusia yang awam, kita mempunyai analisa sendiri tentang kebiasaan semut-semut itu. Semua ini hanya kita sandarkan pada kebodohan dan kejahilan diri kita. Beberapa hal yang bisa kita ambil hikmah dari kebiasaan-kebiasaan semut ini, diantaranya :


PERTAMA : Kebiasaan semut pada saat berpapasan akan berhenti sejenak dengan kepala yang saling berdekatan." Kebiasaan semut berhenti sejenak dalam berpapasan dan saling mendekatkan kepalanya, ini memberikan pelajaran pada kita bahwa bertegur sapa adalah hal yang mulia.  Dan sifat kegotong royongan mereka yang begitu tinggi.  dimana ada pekerjaan yang besar dan menyangkut kepentingan bersama, mereka bahu membahu melakukannya dengan tidak mengenal lelah. Mereka tetap membawa makanan berharga itu walaupun mungkin perutnya lapar. Mungkin mereka pikir akan terasa indah bila bisa menikmatinya bersama-sama dalam sarangnya. Sebagai Manusia hendaknya kita memberikan salam kepada siapa pun yang berpapasan dengan kita, menegur dengan suara lembut dan memberikan senyuman dengan penuh keikhlasan. 


 KEDUA : Biasanya semut berjalan pada arah yang sejalan atau sepertinya punya jalur khusus untuk rute perjalanannya." Kebiasaan semut berjalan pada jalurnya, mungkin hal ini sebagai isyarat bagi kita agar selalu berjalan pada arah yang telah ditentukan. Jalan ini tentu saja jalan kebenaran sebagai jalur hidup kita. Jika kita keluar jalur, hal ini akan membuat diri kita salah jalan yang akhirnya tidak tahu kemana arah kita sesungguhnya. Tetapi dengan jalur yang benar, maka akan membuat kita sampai pada tujuan dengan selamat. 

KETIGA :  Sifat kesetiakawanan mereka yang luar biasa, ketika ada yang memerlukan bantuan mereka dengan cepat membantu rekannya yang sedang ditimpa kesusahan, yaitu pada saat menanggung beban berat. Mereka tidak duduk manis sambil menonton temannya berjuang keras dalam menghadapi permasalahannya. Begitu juga dengan kita, hendaknya dapat merasakan apa yang orang lain rasakan (empati). Sehingga kita tidak berbuat semena-mena terhadap orang lain dan senantiasa kita selalu menjaga sikap kesetiakawanan kita.


KEEMPAT : Pada saat salah satu semut menemukan makanan, secara otomatis teman-temannya berdatangan dengan cepatnya. Lalu bagaimana semut-semut itu tiba-tiba berdatangan dengan cepatnya. Kita tidak mengetahui bagaimana itu terjadi, apakah dengan bahasanya mereka menyuarakan bahwa ada makanan atau bagaimana?  Apapun yang terjadi kepada mereka kita tidaklah mengetahuinya, yang penting ada satu pelajaran berharga yang bisa kita sikapi. Pada saat satu semut menemukan makanan, maka yang lainnya datang.  Disini sifat kejujuran yang mereka tanamkan, makanan kecil yang ia bawa, bisa saja ia bawa lari sendiri dan menikmatinya sendiri. Akan tetapi kita sering melihat mereka tetap membawa makanan kecil secara teratur ke sarangnya. Hikmah yang bisa ambil dari hal ini adalah kita seharusnya bersikap jujur pada saat kita dititipi amanah. Jangan menguranginya apalagi tidak menyampaikannya.


KELIMA : Ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kebiasaan semut yang satu ini, belas kasihan diantara sesama mereka, apa yang mereka bawa mungkin saja ada semut yang sedang sakit sehingga memerlukan makanan atau ada semut-semut kecil yang baru tumbuh dan menginginkan makanan untuk pertumbuhannya.

KEENAM :  Ketika kita mengganggu semut, maka mereka akan menggigit bahkan menyengat kita. Ada hikmah yang bisa kita ambil dari kebiasaan semut seperti ini. Pelajaran untuk tidak mengganggu orang lain terlebih orang yang tidak memiliki kuasa, baik itu miskin, cacat, jelek atau pun ketidak sempurnaan yang lainnya. Jika kita menggaggu bahkan menyakiti mereka, sesungguhnya doa mereka termasuk doa yang cepat dikabulkan, yaitu orang-orang yang teraniaya akibat perilaku buruk kita pada mereka. 


KETUJUH : Pelajaran lain pada kebiasaan ini adalah mereka membalas perilaku buruk kita pada mereka dengan bereaksi langsung. Hal ini tentunya bukan berarti kita harus membalas apa yang telah mereka perbuat terhadap kita.  Semut disini memberikan gambaran bahwa mereka pun bisa mengingatkan manusia pada saat manusia mengganggu dirinya, dengan menggigit atau menyengatnya. Ini memberikan gambaran pada kita bahwa orang-orang kecil ini bisa menyengat atau pun menghancurkan orang-orang yang telah menganiayanya dengan doanya yang makbul. 

Tidak ada komentar: