Jumat, 08 Mei 2015

Belajar dari Ikan SALMON

Salmon adalah ikan yang berbeda dari ikan lainnya. Selain dagingnya sangat lembut dan bernilai gizi tinggi, ikan Salmon yang lahir di sungai, bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke sungai untuk bertelur. Saat ikan-ikan salmon ingin bertelur, mereka akan berkumpul dan berbondong-bondong berenang kembali ke sungai dengan melawan arus sejauh ribuan mil yang penuh rintangan. Sebuah keputusan dan perjuangan yang sangat luar biasa, begitu juga dengan SDM (Sumber Daya Manusia) adalah orang-orang hebat dan luar biasa dengan segala potensi terpendam yang dimilikinya.


Pembelajaran yang dapat kita ambil dari ikan salmon adalah nyali mereka tidak menciut meskipun RESIKO yang diambil begitu besar ketika berenang melawan arus. Mereka menghadapi semuanya demi sebuah tujuan, yaitu bertelur.

Bagaimana dengan Manusia ?!
Apa jadinya bila kita takut mengambil RESIKO dalam hidup ini ?
Segala yang kita lakukan pasti beresiko! Apalagi bila hendak maju dan sukses, resiko adalah sesuatu yang harus kita akrabi, bukan dihindari.
Resiko menurut ahlinya, seperti pornografi, sukar untuk didefinisikan, tapi kita akan mengetahuinya bila kita telah melihatnya. 
Begitu pula resiko, kita akan mengetahui dan merasakannya bila kita telah menjalaninya. 
Bila kita berani mengambil resiko, artinya kita telah berani menjalani kehidupan itu sendiri. 
Juga menunjukkan bahwa kita yakin akan mendapatkan suatu pelajaran berharga dari setiap resiko yang diambil.
Tentu saja bukan berarti melangkah tanpa perhitungan yang matang.
Satu rahasia orang-orang yang telah sukses, seperti yang mereka ungkapkan, adalah bahwa mereka sering mengambil resiko dalam bertindak.

Lantas, mengapa sebagian orang enggan untuk mengambil risiko?

Jawabannya sederhana. Mereka takut gagal, berpikir tak dapat melakukannya, atau merasa belum mahir dan berbakat. Keberanian mengambil risiko, sesungguhnya lebih menunjukkan kepada karakter dan mental seseorang. Bukan pada besar kecilnya risiko yang dihadapi. Kualitas seseorang tidak ditentukan dari peristiwa yang datang menghampirinya, tapi dari respon yang ia berikan dari peristiwanya itu sendiri.
Jadi, bila kita ragu untuk melangkah karena tidak tahu apa yang akan menghadang langkah kita nantinya, beranilah untuk mengambil risiko. Beranilah untuk mengambil kesempatan yang datang demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik. Toh, kita tidak akan tahu apakah kita sanggup menghadapinya atau tidak, sebelum kita benar-benar mengalaminya.

Namun, sekali lagi diingatkan, berani mengambil risiko bukan berarti melakukan tindakan gegabah. 


Sebagai manusia kita harus berani mengambil keputusan dan menghadapi segala resiko demi menggapai sebuah tujuan. Bila tujuan yang ingin kita capai bersifat “melawan arus” atau berbeda dari yang lain (dalam konteks yang positif), maka janganlah gentar. Menjadi berbeda memang tidak mudah dan lebih banyak tantangan yang harus kita hadapi. Tujuan kita akan semakin berat jika kita berani menghadapi resiko tersebut. Berenang mengikuti arus memang mudah bahkan tak perlu mengeluarkan tenaga. Tapi, maukah kita seperti “ikan mati” yang nasibnya ditentukan oleh kemana arus mengalir?

Banyak orang yang memilih hidupnya dengan mengikuti arus.  Mereka tidak berani mengambil keputusan untuk melakukan hal berbeda, padahal mereka bisa jika mereka berani memutuskan.
Kita ambil saja contoh umum, ketika banyak orang melakukan  hal-hal yang ilegal, maka kita harus berani memutuskan untuk menjauhi  hal-hal yang tidak baik disekitar kita tersebut.

Untuk mencapai impian mulia kita, sebaiknya kita tidak menjadi orang medioker (orang-orang kebanyakan). Orang medioker meyakini bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan yang luar biasa. Alhasil, mereka tidak berani bermimpi dan melakukan hal-hal yang berbeda dari orang-orang lain. Sehingga mereka benar-benar menjadi biasa padahal sebenarnya banyak hal ( potensi ) luar biasa yang bisa mereka lakukan jika mereka berani menghadapi tantangan yang berbeda.

Nah….Setelah kita berani mengambil keputusan dan bertindak ( berikhtiar ) secara maksimal , hal bijak yang harus  kita lakukan adalah menyerahkan semuanya kepada Tuhan  Yang Maha Kuasa. Sebab Tuhan yang  akan selalu menuntun arah hidup kita.


Dengan Kekuatan dan Keajaiban Tubuh Manusia Nyalakan Inspirasimu dan Wujudkan Impianmu.

Tidak ada komentar: