Senin, 23 Februari 2015

Berkomunikasi / Berbicara memakai bahasa Hati

Manusia adalah makhluk sosial, berbicara dan berinteraksi sesama manusia adalah : sudah menajdi kebutuhan yang tak terhindarkan maka, terciptalah sebuah nama “ KOMUNIKASI “.

Dalam berkomunikasi ada orang yang marah-marah harus berteriak pada saat bebicara, Padahal secara fisik jarak mereka berdekatan.
Tahukah Anda kenapa itu bisa terjadi ?
Penyebabnya adalah karena jarak hati merekalah sebenarnya yang  jauh, sehingga mereka berfikir harus berbicara dengan nada keras agar lawan bicaranya bisa memahami apa yang diinginkan.  
Beda dengan yang tadi, coba kita perhatikan bagaimana berkomunikasi dua orang yang saling mencintai.

Mereka tidak perlu berteriak, cukup berbicara dengan nada yang normal. Dan bahkan tanpa mengeluarkan kata-katapun hanya dengan pandangan mata saja, apa yang mereka inginka sudah dipahami.

KENAPA ITU BISA TERJADI ?
Itu semua terjadi karena ketika orang saling mencintai, JARAK HATI MEREKA BEGITU DEKAT, sehingga mereka yakin tanpa mengeluarkan suara pun, pesan komunikasi sudah bisa dimengerti. Bahkan ketika jarak fisik begitu jauh, mereka akan merasa dekat.
 
Tak akan jarak pemisah yang menghalangi keduanyauntuk saling menyapa dan berbagi rasa.
Kita tak perlu memaksakan orang untuk memahami apa yang kita bicarakan. Karena yang terpenting adalah dari mana kata-kata itu berasal. Jika kata-kata itu berasal dari hati, maka hatilah yang menerimanya.  Dan kita mesti ingat kalau kata-kata yang keluar dari mulut ini bukanlah segala-galanya, Ada saatnya kita menyampaikan pesan lewat mata dan perilaku kita.  

Bukankah mata itu jendela hati & perilaku itu cerminan hati ?

INGATlah……
Bahwa luka karena tersayat pisau bisa disembuhkan & Luka di hati karena tersayat kata-kata yang terucap sulit disembuhkan (bisa dibawa mati).

Dizaman IT (Informasi Teknologi) sekarang ini social media sangat-sangat canggih, mulai dari permainan, kemudian komunikasi memakai handphone, E_mail, Facebook, Twittwr, SMS dll.
Dimana sebuah Ide, ucapan  dan pesan dalam waktu yang singkat dan  cepat dapat tersampaikan kebanyak orang.
(Apalagi ucapan tersebut bersifat menghasut/menghujat/tidak pada tempatnya).

ADA… pepatah mengatakan sedikit bicara banyak bekerja sudah waktunya diterapkan.  DAN dampak dari sedikit bicara banyak bekerja dizaman IT ini adalah  “ KEEGOISAN “.
HIDUP bagaikan tidak memerlukan ORANG lain karena setiap hari hanya berbicara dan berkomunikasi dgengan MESIN, apalagi dengan kawan berjauhan bicara/menjawabnya juga memakai mesin.

CERITA TEMPO DOELOE…………

Sewaktu kita kecil doeloe sebuta aja zaman agraris dan Industri, sebelum kita mengenal zaman teknologi seperti sekarang ini, segala macam permainan dulu memakai fisik dan mulut seperti permainan : petak umpet, mobil-mobilan pakai buah jeruk bali, main bola pakai serabut kelapa yang digulung dll.  Dan kita bisa lihat kemudian bandingkan daya tahan anak sekarang dengan anak tahun tujuh puluhan, sangat jauh berbeda. Katanya menurut penelitian anak-anak sekarang mudah mengeluh dan tidak mempunyai daya juang yang kuat ketika mendapat masalah. (benar dan salah mari kita kembalikan kediri sendiri).

Kemudian…. Apa Penyebabnya ?

Menurut penelitian yang dilakukan penyebabnya adalah anak-anak zaman sekarang yang dihadapi adalah MESIN sedangkan anak-anak angkatan tujuh puluhan yang dihadapi adalah anak-anak SEBAYANYA , yang mana permainannya sudah mengajarkan kerjasama yang memakai rasa.
HATI adalah pusatnya rasa simpati dan empati secara tidak langsung permaianan anak angkatan tahun tujuh puluhan melatih mereka berkomunikasi dengan HATI sehingga bisa merasakan KESENANGAN dan PENDERITAAN orang lain, disini IT bukan berarti mematikan HATI.
 Jika anda melatih komunikasi dengan HATI pasti anda bisa merasakan KESENANGAN dan PENDERITAAN orang lain.

SIAPA YANG BEREMPATI PASTI ORANG LAIN AKAN BERSIMPATI.

Selanjutnya… Bagaimana cara melatih komunikasi memakai HATI ?

Sebenarnya cara melatihnya cukup mudah yakni : Hiduplah sederhana dan bergaulah dengan orang yang taat bereligi (landasan hidupnya bukan materi) Bukankah Religi itu menajamkan HATI sedangan materi itu menumpulkan HATI.

IT akan mematikan hati kalau tidak diimbangi denga tali persaudaraan karena apabila berhubungan langsung dengan sesame yang punya hati pasti hati menjadi hidup. Yang paling IDEAL adalah mengikuti perkembangan IT sekaligus mengembangkan tali persaudaraan sehingga membawa hasil yang OPTIMAL.

Dan paling penting perlu diingat adalah akan sifat-sifat manusia yang dapat merusak HATI yaitu :
Kikir yang dituruti.
Hawa napsu yang diikuti dan
Sifat mengagumi dir sendiri yang berlebihan (Sombong).

Sederhana itu adalah sumber kekayaan, sederhana itu energi selalu bertindak dengan perhitungan tepat guna dan waktu.

Berkomunikasi dengan hati dengan pola sangat sederhana sangat mudah dan Indah.
Logikanya Sebelum Anda melangkah melakukan sesuatu, tanyakan ke dalam hati Anda apakah tindakan Anda bermanfaat atau tidak.
Tolok ukurnya adalah bermanfaat bagi orang lain atau menyusahkan orang lain.
Selama tindakan Anda berguna bagi orang lain, itulah jawaban dari dalam hati Anda. 

Dan……. Hasilnya pasti menguntungkan dan bermanfaat.

Mungkin kita pandai mengemas kata-kata, dengan konsep & pemikiran yang hebat. Namun, seringkali perkataan & tulisan yang hebat itu tidak bermakna (membuat ketersinggungan).
Mungkin karena tidak berangkat dari hati. Tidak ada ketulusan dalam niat atau bahkan terdapat kedustaan di dalamnya.

Sebaliknya, sebuah perkataan atau tulisan yang sederhana, bisa saja menggetarkan jiwa, menggugah perilaku, jikalau keluar dari lubuk hati.

Mungkin tidak canggih, biasa-biasa saja, namun karena sangat tulus, komunikasinya menjadi “powerfull” dan menyentuh hati pembaca atau pendengarnya.

Tidak ada komentar: