Selasa, 15 Juli 2014

Seorang Guru & Murid TK

Seorang Ibu Guru TK mengadakan "permainan".
Ibu Guru menyuruh tiap murid2nya membawa kantong plastik transparan 1 buah & kentang.
Masing-masing kentang tsb diberi nama orang yang dibenci.
Sehingga jumlah kentang2nya tidak ditentukan berapa buah, tapi tergantung jumlah orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing2 murid membawa kentang dalam kantong plastik.
Ada yg berjumlah 2, ada yg 3 bahkan ada yg 5.
Murid2 harus membawa kantong plastik berisi kentang tsb kemanapun mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.
Hari berganti hari, kentang2 pun mulai membusuk, murid2 mulai mengeluh, apalagi yg membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tak sedap.
Setelah 1 minggu murid2 TK tsb merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.


Ibu Guru: "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu ?"
Keluarlah keluhan yang pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang2 busuk tsb kemanapun mereka pergi.
Guru pun menjelaskan apa arti dari "permainan" yang mereka lakukan.
Ibu Guru: "Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa ke-mana2 bila kita tidak bisa memaafkan orang lain.

Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi.
Itupun hanya 1 minggu ! Bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ?
Alangkah tidak nyamannya ...
Karena itu, lepaskanlah, maafkanlah orang2 yang Anda benci.
Karena ketika anda tidak mau memaafkan, anda seperti sedang memegang bola berduri.
Semakin anda tidak mau melepaskan bola berduri itu, anda sendiri yang akan merasakan sakit.
Karena itu tidak ada jalan lain kecuali melepaskannya, Anggaplah dan rasakan bahwa semua orang,
diseluruh dunia ini tanpa kecuali, sangat baiiiiiiiiiiiiiiiiik sekali dengan anda,
sangaaaaaaaat mencintai anda, menyayangi anda.

Maafkanlah mereka semua dengan tulus, bila ada yang anda anggap salah kepada diri anda, termasuk dari diri anda sendiri
Semoga kita termasuk orang2 yang pandai memberi maaf, karena memberi maaf lebih sulit dilakukan daripada meminta maaf…..

Tidak ada komentar: